Pages - Menu

One of Some Step To Reach My Dreams (Kursus Menjahit di Arva Surabaya Part II)


Bismillahirrohmanirrohim......
Assalamualaikum Wr., Wb

"Hari ini sebenarnya libur kerja tapi aku harus bangun pagi buat mencuci baju, setrika, etc Pekerjaan-pekerjaan rumah yang hanya bisa aku kerjakan di Hari Libur Kerja...
Hari ini hari Sabtu aku juga harus mempersiapkan diri untuk berangkat ke tempat kursuss MENJAHIT!!"
Ada PR yg belum aku kerjain apa belum ya??, pikirku.....
Waaahhh sudah mau jam 9 pagi aku harus lekas berangkat agar tidak telat..."
Padahal Liburan seharusnya paling enak ya tidur sampai puas, heheheh

Heheheh yayayaya begitulah kegiatanku setiap hari sabtu..
Yupss... bela2 in keluar dari pekerjaan lama di sebuah perusahaan makanan yang lumayan mempunyai nama di Indonesia ini, cuma gara-gara Sabtu kerja nya tidak libur...
Hahahaha dan u know what? buat apa? bela2 in apa? bela2 in kursuss MENJAHIT!!.. YUPS MENJAHIT, anda tidak salah baca.

Kenapa kok kursus menjahit? Apa mau jadi tukang jahit? buat apa sekolah tinggi2 dan mahal pula kalau hanya mau jadi penjahit?
Kadang emang suka mikir gitu juga sih, meski goal terbesarku bukan itu, tapi apa salahnya jadi tukang jahit? Asal bisa menghasilkan rejeki yang halal Why Not??


Pendidikan formal menurutku juga bisa meminimalisir kesalahan dari Trial n Eror dibandingkan apabila kita mempelajarinya sendiri atau yang biasa disebut dengan belajar otodidak. Dan Coba hitung deh pengeluaran kamu buat trial n eror, bisa2 jatohnya sama mahalnya sama belajar formal / dengan profesional -entah itu kursus dirumahan, perorangan, maupun di institusi pendidikan-. Mengenai lama waktu belajarnya, coba deh kamu survei juga kalau kamu belajar otodidak apakah dalam waktu satu tahun kamu bisa paham semua teknik jahit, mulai dari pola dasar, samapai teknik draping (membuat pol langsung di patung dummy)? Terus coba bandingkan kualitas output yang dihasilkan antara belajar otodidak dengan belajar yang ada pembimbingnya bagusan mana. Okay selamat survey ya... heheh

Bisa sih, bisa jadi baju. Tapi pertanyaannya, layak jual atau tidak? Kalau hanya untuk dikonsumsi pribadi sih sama sekali tidak ada masalah, tapi kalau niatnya untuk usaha? sy gak tahu orang lain kaya gimana, tapi kalau saya, jujur saya gak bisa :D

Ada yang bilang belajar jahit jangan untuk tujuan usaha biar tidak terbebani, mending belajar buatkan baju orang2 terdekat  (suami, anak, saudara) dulu baru kalau sudah mahir baru mikir buat usaha. Kalau pernyataan seperti ini menurut saya gak salah, namun saya sendiri kurang begitu setuju. Karena apa? Karena saya sendiri belajar jahit murni agar saya bisa mempunyai usaha (meski sampai saat ini belum terwujud). Memang rasanya terbebani, namun justru beban itu yang mendorong saya semakin giat belajar, dan memberikan semangat yang lebih untuuk saya agar dapat menguasai teknik-tekniknya. Tidak bermaksud mau mendoktrin, menggurui atau gimana, hanya memberi beberapa sudut pandang kepada anda, yaitu dari sudut pandang saya. Tidak perlu kursus mahal-mahal? Balik lagi ya, niat saya itu punya usaha jadi saya mau saya punya bekal yang excellence yang berhubungan dengan usaha yang hendak saya mulai. Dan sekolah ditempat yang "mahal", namun dengan hasil yang "worth it", bagi saya sendiri tidak terlalu masalah. Ada yang bilang juga gak perlu jadi perfect dulu untuk memulai mempunyai usaha, saya tidak menunggu perfect hanya paling tidak saya ingin saya mumpuni. Dan memang benar, memulai usaha itu tidak harus menunggu kamu jadi perfect, just do it, kalau yang ini saya setuju banget. Dan saya memulainya dengan mencari ilmunya ;)

Kursus menjahit di Arva...
Sangat bangga rasanya orang yang ekonomi nya pas2 an seperti saya ini bisa menimba ilmu di sekolah Fashion paling populer di Surabaya.. Dulu membayangkannya saja rasanya saya tidak mampu, bisa lulus kuliah S1 aja juga seperti dapat Barokah yang sangat besar. Dulu, jangankan membayangkan biaya kuliah, bisa makan aja ada sudah bersyukur banget. Pas SMA aja tiap hari nebeng teman yang kebetulan punya motor - namanya Lisa Kristiani - soalnya gak punya uang buat naik angkot..hahahah tapi masih bisa makan sih, untungnya waktu itu saya hidup di desa. Kalau ngga mungkin udah jadi gelandangan kalii...
(ALLAH SWT itu emang MAHA BAIK) :*

Mau jadi penjahit? Sebetulnya mimpi saya adalah menjadi Pengusaha di bidang fashion. Supaya sy gak hanya mendesain baju tapi gak tau gimana cara mewujudkannya maka saya putuskan untuk mempelajari cara membuat baju. Pattern making and Sewing Teqniques One Year Program, itu nama program yang ditawarkan oleh Arva School Of fashion. Dan sudah jadi incaran saya sejak satu tahun yang lalu. Setelah nabung mengumpulkan uang selama satu tahun akhirnya saya daftar deh di Arva.

Memilih langsung menggunakan tenaga tukang jahit tanpa paham jahit-menjahit, dan langsung membuka usaha saja, ada yang tanya bisa gak ya? Semua kemungkinan tentu saja sangat bisa dan mungkin, hanya saja kamu harus tau konsekuensinya. Baca cerita lanjutannya ya hehehe

Dulu saya pernah berpikiran seperti itu, ngapain repot2 belajar jahit sih? toh akhirnya kan saya juga gak kepingin jadi penjait, saya hanya kepingin punya usaha dibidang fashion. Gak kepikiran kursus  menjahit sama sekali saat itu. Yang saya pikir hanya gimana caranya bisa menjual baju yang saya rancang sendiri --saya termasuk tipe orang yang gak suka baju yang pasaran soalnya, xixixixi--. Akhirnya saya berangkat ke toko kain, membeli beberapa meter kain KAOS. Kenapa saya memilih kain KAOS entahlah yang jelas saat itu sy punya ide desain yang kainnya itu harus menggunakan kain KAOS. Karena saya tidak paham jahit menjahit sama sekali ya saya gak tahu kalau ternyata kain kaos yang melar itu jahitnya sulit. Saya bawa kain kaos itu ke penjahit, penjahit satu, dua, tiga menolak, karena bilang gak punya mesinnya. Tapi akhirnya ada satu penjahit yang bilang bisa menjahitkan kain kaos itu untukku, aku taruhlah kain disitu. Kemudian badan saya diukur. Terus saya ditanya ini itu, modelnya lah apalah, tapi.. Oh God saya tidak paham apapun, dan akhirnya menuruti apa aja yang dia sarankan.

Saya memang sengaja tidak membuat banyak baju, tapi mau trial satu dulu. Terus saya juga gak kepikiran ke konfeksi juga, soalnya modal cupet banget hahaha.. Setelah satu bulan, saya tanyakan belum jadi, dua, tiga, bulan belum jadi juga, akhirnya dia janji 2 minggu lagi.. Dan saya pun kembali 2 minggu kemudian.. dan voilaaaaa, kain saya sudah berubah jadi baju, but ada yang aneh, Ternyata salah satu lengan bajunya gak cukup di lengan syaa, Karena dia motong kain dengan arah serat vertical, kan harusnya horizontal..Saya jadi mikir gini: kalau gini caranya mana bisa saya usaha sedang baju satu aja bikinnya sampai berbulan2, terus kalau gak tahu tentang jahit sama sekali gimana bisa menjelaskan ide rancangan saya dengan benar agar hasil jadinya sesuai dengan apa yang saya pikirkan, terus kalau "manut" saja apa kata penjahit itu terus yang ngedesain dia atau kita? terus signatur kita mau taruh dimana?, terus juga kalau si penjahit memberikan masukan2nya tanpa kita paham sama sekali apa yang dia bicarakan "opo yo nyambung?" hahahah banyak pergolakan2 batin yang melecut saya untuk akhirnya BELAJAR dari nol segala hal tentang bisnis fashion ini.

Nah dari situ deh asal muasal kenapa saya pingin belajar menjahit. Pikiran saya cukup simple, ketika saya hendak mensupervisi pekerjaan orang lain, saya harus lebih ngerti dari mereka walaupun tidak harus mengerti segala hal dan seluk beluk pekerjaan itu, tapi gak mungkin juga mau mensupervisi tapi gak paham sama sekali, betul tidak? Terus kalau saya bisa menguasai ilmu membuat baju ini, bukankah saya bisa membuat model baju apa saja yang saya mau. Meski belum sampai ke taraf menjadi "The Real Fashion Designer" seenggaknya saya bisa bebas berkreasi membuat model baju apapun yang saya suka, dengan  signatur saya.

Mungkin pengalaman saya bisa dijadikan pelajaran buat yang lain. Tapi apapun hidup adalah pilihan, terserah kita mau pilih jalan yang mana, asalkan tujuannya sama yaitu Roma, di sadur dari pepatah “ Banyak Jalan Menuju Roma “ Hahahahah..

Sekian dulu sharing dan Curcol saya hari ini..
Saya sangat berharap tulisan2 saya bisa bermanfaat, sukur2 kalau bisa sampai menginspirasi orang lain, betapa bahagianya hidup saya ini LOL :D

Last but not least, banyak orang yang meremehkan besarnya kekuatan sebuah mimpi, tapi bagi saya sendiri, impian merupakan bagian paling indah dalam hidup. Impian dapat membuat orang menjadi lebih bergairah untuk hidup.. Impian membuat orang lebih rajin bekerja, lebih kuat dalam menjalani suka duka kehidupan, dan impian bisa mendekatkan kita kepada sang Pencipta (kalau yang ini pengalaman pribadi). Mungkin itu alasan kenapa Allah SWT menciptakan mimpi dalam tidur kita ya?? xixixixixi :P

Oia kali ini saya juga mau curhat kenapa saya bikin tulisan seperti ini? Sebenarnya hampir semua yang saya tulis disini adalah benar2 dari perasaan saya, pengalaman real saya - semacam reality show gt kali ya -. Saya sering searching2 gimana caranya memulai mewujudkan impian saya: gimana caranya para desainer2 TOP itu bisa sampai sukses membangun bisnis fashionnya, terus bagaimana mereka memulainya. Ya.. saya tahu yang penting memulai untuk melakukan dulu, tapi memulainya darimana dan melakukan apa? Saya bingung banget. Terus saya juga cari2 artikel tentang ARVA school of fashion dan pengalaman para pelajarnya menimba ilmu disana, namun informasi yang saya dapatkan sangat minim sekali. Itulah kenapa saya menulis Diary Online ini. Selain bisa jadi ajang curhatan saya, saya juga bisa sharing pengalaman untuk orang2 yang membutuhkan -hahaha bahasanya kaya apaan aja-.

Kalau mau tau gimana saya belajar Teknik Draping setelah 10 bulan saya belajar menjahit, kamu bisa lihat disini

Oke thank you for visiting my blog.

Oiaaaa maaf ya kali ini gak ada gambarnya sama sekali, Inshaa Allah di post berikutnya aja ya full gambar sekalian kalau bisa :P

Wassalamualaikum wr. wb
Much love from me: Kartika Najima 

4 komentar:

  1. Wah salut ya mba.semangat ngejar mimpinya.semoga lancar jalannya ya mba.
    Btw ada referensi penjahit kaos d daerah mana ya mba? Coz saya juga lagi nyari.tp yg satuan ya mba.bukan konveksi.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum mbak yuni
    dulu pernah juga punya mimpi bisa sekolah fashion, setelah browsing2 ternyata sekolah fashion itu butuh dana yang agak lebih hehe... apalagi dulu ortu nyaranin bwt ambil s1 aja (soalnya udah pernah D1 jurusan desain grafis)
    karena kondisi ekonomi pas2an ya sudah saya pindah jalur kerja sambil kuliah ambil jurusan arsitek (sekarang smester 4). tp entahlah saat ini mimpi bisa menjadi desainer fashion itu masih sering kebayang, Bismillah smoga bisa segera ikut kursus (masih nabung). smoga saya bisa sperti mbk yuni yg bisa mengejar mimpinya :)

    BalasHapus
  3. Kak, disana sering menggunakan bahasa inggris ndak? Apa diwajibkan bisa bahasa inggris?

    BalasHapus
  4. Mbaaa makasiiihh ilmunyaaa... aku juga baru bbrp bulan ini tertarik sama fashion. Pas liat biaya coursenya yang sebegitu sempet ragu, worth it ga ya? Tapi seperti kata mba, biar gimanapun, kemampuan menjahit juga perlu. Makasih info dan ilmunya ❤❤❤

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...