Pages - Menu

Jadi Pengusaha itu Susah

Assalamulaikum wr., wb..

Sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis artikel di blog ini. Sejak selesai sekolah jahit dari Arva School ya sepertinya. Penyebabnya sih macam2, tapi yang jelas sih karena MALAS, karena seharusnya halangan model bagaimanapun tidak akan mampu menghalangi sesorang untuk melakukan sesuatu jika bukan gara-gara penyakit MALAS.

Anyway,,,,
Sebenarnya saya mau curhat sih di tulisan kali ini, sekalian berbagi pengalaman mengenai usaha yang saya rintis, usaha di bidang fashion tentunya.




JUNI 2015.
Saya memutuskan resign dari pekerjaan saya karena saya mau menjajal peruntungan didunia usaha. Keputusan ini berani saya ambil karena saya sudah mendapatkan pelanggan untuk dibuatkan baju. Jadi saya pikir, oke usaha saya bakal berjalan dengan lancar, karena mendapatkan pelanggan ternyata tidak susah-susah amat kok. Tidak seperti dalam bayangan saya selama ini. Pada saat itu saya memutuskan "oke saya akan mulai dari bawah, jadi saya akan mulai MENJADI PENJAHIT".
Setelah saya resign dengan bekal tabungan, saya hidup tanpa bekerja ikut orang yang artinya saya tidak akan menerima uang bulanan lagi. Saya benar-benar membuka usaha sendiri dengan segala keterbatasan saya saat itu. Setelah saya mendapatkan pelanggan pertama, saya mendapatkan pelanggan-pelanggan berikutnya dengan cukup mudah.
Dan........................
Ini adalah kesalahan saya yang pertama. Saya terlalu keras sama diri saya sendiri. Saya menekan diri saya sendiri. Saya membuat target pendapatan yang "TIDAK REALISTIS" untuk usaha awal saya. Saya pikir saya bakal termotivasi dengan target tidak realistis saya tersebut. Nyatanya..................???
Saya tertekan sendiri, saya stres sehingga membuat kacau deadline jahitan pelanggan saya, karena saya "MERASA" tidak punya daya untuk melakukan pekerjaan apapun. Saya stres dengan bayang-bayang saya sendiri karena saya tidak dapat mencapai target yang saya tetapkan sendiri. Karena tidak dapat memenuhi terget deadline akhirnya saya mengembalikan kain-kain para pelanggan saya dan menolak beberapa tawaran yang masuk, karena saking stresnya. Karena tidak ada pemasukan, keuangan saya jadi terseok2 dan karena ada kebutuhan mendesak juga terkait kebutuhan orang tua saya, akhirnya saya nyerah. SAYA MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI KARYAWAN LAGI dibulan ke-6 usaha saya.

DESEMBER 2015
Saya diterima disebuah Perusahaan Swasta berskala Nasional. Gajinya lumayanlah...
Di awal2 sih rasanya senang banget dapat pendapatan pasti lagi - dapat gaji bulanan. Selama bekerja saya vakum menjahit sama sekali. tidak seharipun saya menyentuh mesin jahit, karena saya begitu trauma dengan kegagalan usaha saya. Hampir satu tahun setelah bekerja saya mulai resah. Ini bukan yang saya cari, saya dapat gaji yang lumayan banget - tapi kok saya ngerasa nggak bahagia ya... setiap hari bertemu dengan pekerjaan yang sama, karena saya bekerja di perusahaan manufaktur tentunya banyak banget peraturan prosudural yang membuat saya ngerasa dikekang untuk berkembang (Ini perasaan saya saja lho, hehehe). Saya tiap hari memikirkan untuk membuat baju. Saya hanya bisa memikirkan karena keterbatasan waktu. Saya tidak bisa mengeksekusi desain baju-baju saya karena pekerjaan cukup menyita waktu dan capek juga. Tiap hari saya cuma liatin gambar-gambar baju diinternet. Karena saya tidak bisa berhenti memikirkan untuk membuat baju dan melakukan kegiatan yang nyaris sama setiap hari yang entah kapan akan berakhir, membuat saya berpikir untuk kembali sekali lagi keluar dari zona nyaman itu dan memutuskan untuk membangun usaha saya kembali.

FEBRUARI 2017
Setelah lama terjadi perang batin di hati saya, akhirnya saya memutuskan untuk RESIGN, lagi....

Alhmdulillah sekarang saya full sebagai entrepreneur lagi.. Mengikuti apa kata hati saya. Meskipun saya sudah sangat tahu bahwa menjadi pengusaha banyak tantangan banyak cobaan, tapi saya tidak takut saya punya Allah SWT.
Seorang entrepreneur harus dan wajib untuk selalu belajar. Jika anda tidak mengikuti dinamisnya dunia usaha, anda sudah pasti akan tertinggal.

Oke sampai pada kesimpulan subyektif saya, berdasarkan pengalaman saya ya..
Bahwa:

  1. Ternyata jadi pengusaha itu Susah KALAU kalian nggak punya cukup NIAT, KEYAKINAN, KEIHKLASAN karena godaannya banyak. Kenapa kok ada keikhlasan? Karena ada kalanya apa yang kita rencanakan itu tidak sesuai dengan kenyataan, Thats is Life. Good newsnya, memulai usaha ternyata juga nggak susah2 amat kok. Buktinya saya berhasil lho mendapatkan pelanggan dibulan pertama saya membuka usaha (Tahun 2015). Dan berhasil mendapatkan pendapatan separo dari gaji saya ditempat kerja yang lama. Ini prestasi banget buat pemula heheheh.
  2. Kalau kamu tipikal orang yang cenderung gampang stres, perfeksionis dan ambisius jangan sekali-kali kamu pasang target omset atau pendapatn yang tinggi diawal kamu membangun usaha. Karena kalau nggak nyampai angka itu kamu bakal stres sendiri. Tugas utama dari seorang pengusaha pemula adalah SURVIVE. Kamu bakal mendapatkan kerugian yang bertubi-tubi di awal membuka usaha. Kenapa? Ya jawabannya simpel sih, karena ilmumu dan jam terbangmu di dunia usaha masih sedikit banget. Ibaratnya kamu tuh masih anak magang, belum dapat secuil bahkan ilmunya, wong baru hitungan bulan kok. Namanya anak magang pasti tekor mulu, pendapatan sama effort yang dikeluarin nggak sebanding, tapi kamu bisa dapat yang lebih dari pendapatan yaitu ilmu, iye kan?? Siapa yang pernah magang di perusahaan hayo?? 
  3. Diawal kamu membuka usaha sebaiknya kamu musti nyiapin nyali buat RUGI. Tapi kita harus tetap WAJIB SURVIVE.Caranya gimana wong rugi kok bisa Survive? Jadi gini kamu harus putar otak supaya dapat penghasilan dari selain usaha yang kamu jalankan yang bisa dengan lebih mudah kamu dapatkan. Contohnya saya sendiri, usaha utama saya adalah brand fashion Yunka Cloth. Tentunya nggak mudah membangun brand biar bisa besar. Nah untuk meyiasati hal-hal dibidang keuangan yang mungkin kita temui -semisal rugi- saya berusaha mendapatkan pendapatan lain dari keahlian saya, yaitu jadi penjahit freelances, dll yang berhubungan sama jahit menjahit heheh. Pendapatan ini juga buat menopang biaya hidup kamu selama pendapatanmu masih dalam kondisi minim wkwkwkwk
  4. Buat kamu karyawan swasta yang mempunyai keinginan untuk masuk ke kuadran pengusaha, selain Niat, Yakin, Ikhlas, DUA hal penting yang salah satunya harus kamu punya adalah SKILL ATAU MODAL yang lumayan banyak, lebih baik lagi kalau punya kedua-duanya heheheh. Kalau disuruh pilih satu, mana yang urgent, tentu saja Skill. Skill tidak melulu terkait keahlian kamu membuat atau menghasilkan suatu barang atau jasa, tapi Skiil ini juga termasuk skill membentuk Jaringan. Misal kamu nggak bisa Photography, terus kamu pingin membuka usaha dibidang photography, kalau jaringanmu bagus kamu bisa ngajak temanmu yang jago moto buat kerjasama, dengan skill membentuk jaringan tentunya kamu juga nggak akan kesulitan mendapatkan pelanggan, masalah modal? Kalau nama baikmu bagus didalam jaringanmu tentut saja nggak susah kok buat mendapatkan modal pinjaman dari teman dsb.. Kalau tidak punya sama sekali salah satu dari kedua hal tersebut,jangan coba-coba nekat. Jangan sampai kamu terkena Shock Culture Syndrome. Setelah kamu keluar dari pekerjaan kantoran kamu kamu akan bingung mau ngapain. Dan akhirnya malah stres gegara nggak mendapatkan pemasukan wkwkwkkw.
  5. Buat kamu para karyawan, jangan gelap mata hanya karena kamu jenuh di tempat kerja, akhirnya kamu memutuskan untuk resign dan sok-sokan mau jadi pengusaha. Kamu harus jujur sama diri kamu sendiri kamu benar-benar niat atau hanya berusaha melarikan diri dari masalah dikantor kamu.
  6. Dan yang terakhir.... Memang menjadi seorang pengusaha itu nggak ada tes khusus seperti ketika kamu melamar pekerjaan. Tapi justru seleksinya lebih ketat yaitu SELEKSI ALAM. Alam yang akan menyeleksi kamu. Kamu pantas atau tidak menjadi seorang pengusaha, tentunya itu tergantung dirimu sendiri. Tidak ada tes psikotest yang akan menyelamatkan kamu, tidak ada tes wawancara yang akan menjatuhkan kamu, atau tidak ada KKN supaya kamu dapat label Pengusaha, semua murni harus kamu lakukan sendiri.
Last but not least, jujur sekarang saya menjalani usaha tanpa memiliki target tertentu. sekarang saya lebih milih yaudah dijalani aja dulu. Saya nggak terlalu memikirkan apa yang akan terjadi dengan usaha saya ini di masa depan. Tugas saya hanya sebatas berusaha maksimal dan berdoa, mengenai hasil biar Allah SWT saja yang menentukan. Saya tetap punya rencana dan tujuan sih, cuma saya nggak mau terlalu tertekan dengan target yang saya buat sendiri. Karena saya akan kecewa jika Allah SWT berkehendak lain heheh.
Menjadi seorang pengusaha Insya Alloh akan semakin mendekatkan kamu kepada Sang Pencipta. Kenapa?? Ini saya alamain juga. Penghasilan kita yang tidak menentu akan membuat kita selalu merasa bahwa kita akan selalu membutuhkan bantuan Allah SWT. Adakalanya ketika kita tidak punya uang sama sekali, ketika benar-benar berada di kondisi terbawah, justru kita akan menjadi seseorang yang pandai bersyukur. Saya pernah lho ngerasain uang 100.000 nggak ada artinya sama sekali. Bisa buat saya makan sekali doank direstoran, bahkan ketika hilangpun saya nggak bingung sama sekali. Tapi justru ketika saya menjadi pengusaha, ketika penghasilan sama sekali tidak menentu, bahkan makan aja kadang susah, seketika saya dapat pemberian 100.000 tuh rasanya seneng banget. Saya Ngerasa ternyata Allah SWT sayang banget sama saya. Begitupun ketika merugi, saya tak lantas menyalahkan Allah SWT, saya justru menganggaap itu bagian dari sekolah saya, proses belajar saya, anggap saja bayar uang kuliah hahahaha.... Yang penting berusahalah untuk selalu Berpikiran Positive. Kalau kamu nggak bisa berpikiran positive maka jangan sekali-sekali berpikir menjadi seorang Pengusaha, karena apa? "KARENA JADI PENGUSAHA ITU SUSAH.." ( itu yang bakal terlintas diotakmu pertama kali)

Wassalamulaikum Wr., Wb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...