Pages - Menu

Tips Untuk Karyawan yang Ingin Mencoba Jadi Pengusaha

Assalamualaikum Wr., Wb.

Artikel ini saya tulis karena saya amati semakin banyak karyawan yang tergiur dan ingin menjadi pengusaha, tapi meresa gak mampu dan gak berani meninggalkan pekerjaan yang sekarang. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki tanggungan atau kewajiban finansial, entah itu cicilan rumah, cicilan motor, mobil atau bayar tagihan kartu kredit dan tentunya kewajiban menafkahi keluarga. Para karyawan ini umumnya tergiur oleh motivator-motivator yang menceritakan jadi pengusaha dari sisi baiknya saja. Para motivator ini mungkin memang sengaja untuk tidak terlalu mengekspos sisi negatif jadi pengusaha agar semangat wirausaha orang-orang ini terlecut. Agar semangat untuk memulai itu tumbuh, dan memang benar saya merasakan sekali perubahan pola pikir pengusaha ini terutama dikalangan anak-anak muda. Karena saya termasuk salah satu orang yang tergiur oleh motivasi dara para coach dan motivator ini :D

Eh tapi, ternyata begitu terjun rasanya itu berat banget. Apalagi kalau kamu mau egois langsung tancap gas resign dari pekerjaan yang sekarang dan memutuskan jadi pengusaha tanpa perencanaan yang matang. Duuh serius ini mah bunuh diri, terlebih lagi kalau kamu punya tanggungan untuk menafkahi keluarga. Untuk itu saya coba kasih saran atau ide, kalau kamu niat pasti kamu bisa benar-benar 100% jadi pengusaha, tapi kalau gaak niat mah pasti banyak 'ngeles" nya..

Oia tulisan saya ini mengandung nilai-nilai dalam agama Islam, jadi kalau ada yang tidak setuju boleh di skip ya..

Jadi begini, saya akan menyarankan anda untuk tidak frontal dan mentah-mentah menelan konsep motivator pengusaha. Pikirkan dengan kepala dingin, siapa sih di dunia ini yang nggak pingin jadi pengusaha kalau di iming-imingi bisa bebas jalan-jalan, punya banyak uang, bisa ngapain aja dengan uang yang kamu punya. Tapi faktanya nggak banyak kan yang bisa sukses jadi pengusaha.
Nah, Jadi kalau kamu karyawan dan pingin mencoba peruntungan jadi pengusaha, coba deh kamu jajal saran saya ini:


  1. Jauhi Riba. Mengenai Riba ini sudah jelas-jelas dilarang dalam agama Islam. Nah temna-teman kerja saya dulu, banyak yang takut keluar kerja karena banyak yang terjerumus ke utang riba ini, entah buat beli rumah, mobil ataupun untuk kebutuhan lainnya. Jika ada pendapat, kalau nggak ngutang mana bisa bisa beli rumah, ya terserah sih, kalau saya percaya saja sama Allah SWT. Kalau Allah nyuruh menjauhi, ya simple tinggal kita tinggalin, masalah rejeki, punya rumah mobil dsb, itu murni hak prerogatif Allah, tapi insya Allah Dia tidak akan menyianyiakan hambanya yang sudah berusah payah mengusahakan. Kalau gak punya rumah ya ngekos atau ngontrak rumah kecil-kecilan dulu sambil menjalankan usaha.
  2. Lunasi utang-utang kita terutama yang untuk keperluan konsumtif dan mengandung riba. Gak tau deh gimana caranya. Coba minta saran sama teman-teman di masjid biasanya sih ada masjid yang mau ngasih pinjaman tanpa bunga. saya pernah lihat kok, hehe.
  3. Setelah utang-utang kita lunas, maka langkah selanjutnya adalah membuka deposito di bank syariah. Pokoknya ingat jauhi riba ya. Tujuan deposito ini untuk menampung kelebihan uang kita nantinya.
  4. Gunakan gaji kita hanya untuk keperluan utama saja. Contohnya, biaya kos atau kontrak rumah, biaya sekolah anak, biaya makan pokoknya biaya untuk keperluan yang tidak bisa diundur sama sekali. Sisa gaji silakan di masukkan ke deposito semua. Minimal 40% dari gaji sih kalau perhitungan saya bisa masuk deposito. Jangan sekali-kali menggunakan uang gaji untuk keperluan konsumtif, atau untuk kebutuhan sekunder atau hiburan karena tujuan utama kita adalah menjadi pengusaha, maka diawal kita harus rela bersusah payah dahulu.
  5. Nah ini baru mau ngomongin tentang memulai usahanya. Jadi kalu kamu mau senang-senang atau liburan atau yang sifatnya hiburan, maka kamu harus mendapatkan uang dari usahamu. Kamu harus dipaksa kaya gini. Kalau kamu pingin ngerasaain jadi pengusaha kamu harus ngerasaain juga gimana nggak enaknya jadi pengusaha. Kadang kamu gak punya uang, kadang bahkan kamu nggak bisa makan, kadang kewajiban utamamu juga bisa nggak ter-cover loh.. Kabar baiknya, tapi kamu kan masih berstatus sebagai karyawan jaadi kamu nggak perlu khawatir nggak bisa makan seperti yang pernah saya alami.
  6. Memulai usaha jangan berpikir harus punya modal dulu, ntar kamu nggak mulai-mulai malahan. Terus juga jangan frontal tiba-tiba resign dari kerjaan dengan alasan ingin fokus usaha. Kamu harus beradaptasi secara pelan-pelan untuk merubah status menjadi pengusaha. Saya sarankan kamu jadi reseller dulu. Misal saya kasih contoh. Kamu ke toko kain dan ijin mau jadi reseller via online, tapi kamu butuh ambil gambar-gambar kainnya dulu. Nggak modal kan?? Kelebihan menjadi reseller atau dopshiper selain kamu nggak perlu modal, kamu juga bisa belajar marketing, belajar karakter pelanggan, belajar membaca selera dan kebutuhan pasar.
  7. Pendapatan yang kamu gunakan silakan boleh kamu pakai untuk hiburan, tapi kamu juga HARUS upgrade ilmu kewirausahaan, bisa dengan kursus untuk menambah skill 9kalau saya memilih kursus menjahit), ikut inkubator bisnis, atau ikut seminar-seminar kewirausahaan. Nah dari langkah yang kamu ulang-ulang ini secara nggak sadar akan menambah keilmuanmu didunia wirausaha. Jadi ya jangan jadi penjual melulu terus, karena usaha itu nggak hanya tentang jualan tapi juga harus berkelanjutan.
  8. Jika sudah mulai PD dengan kemampuan marketingmu, langkah selanjutnya adalah menciptakan produkmu sendiri, brandmu sendiri, entah itu berupa produk maupun jasa.
  9. Jalani sampai pendapatan mu sudah stabil di nominal yang sesuai dengan gajimu yang sekarang. Minimal stabil selama enam bulan. Setelah itu jika kamu ingin resign dan fokus ke usahamu silakan, saya nggak nanggung akibatnya loh ya hehehe. Btw, setelah kamu resign kamu masih punya deposito buat cadangan keuangan hehhe.
  10. Ingat jangan taruh telurmu di satu keranjang, karena jika keranjangmu jatuh maka seluruh telurmu akan pecah.  Bagilah telur itu dalam beberapa keranjang. Artinya adalah jika satu usahamu sudah berjalan lumayan lancar dan sudah autopilot, coba kembangkan usaha yang lain juga, agar bisa subsidi silang jika salah satu usahamu ada yang terkena masalah. Tapi kamu harus belajar banyak untuk sampai ketitik ini. Saya juga masih belajar.
  11. Terakhir jangaan lupa berbagi rejeki dan ilmu nya ya. Agar semakin banyak orang yang hidupnya semakin sejahtera.

Okee, sekian dulu tulisan saya kali ini. Jika ada yang punya pengalaman membangun usaha dan mau berbagi apapun silakan tinggalkan komentar dikolom komen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...