Pages - Menu

Tiga Bulan Perjalanan Menimba Ilmu Menjahit Di Arva

Assalamualaikum Wr., Wb.,

Memiliki Pola pikir yang lebih konstruktif itulah yang saya dapatkan selama kurang lebih tiga bulan belajar menjahit di Arva.
Btw Saya sama sekali tidak dibayar oleh pihak Arva untuk menulis ini semua. Tulisan ini hanya sharing pengalaman pribadi yang saya tulis sangat subyektif.. Jadi yang dirasakan setiap yang pernah belajar di Arva pasti beda-beda ya. silakan tanyakan ke beberapa pihak kalau kamu mau dapat pandangan yang lebih obyektif. heheheh

Ketika di bangku kuliah dulu ada salah satu dosen saya yang bertanya "Apa Tujuan Kalian Kuliah?"
Tentu saja jawaban teman-teman macam-macam, ada yang jawab biar lebih gampang mendapatkan pekerjaan, ada yang jawabannya normatif banget " nyari ilmu", dkk deh..

Terus dosen saya bilang seperti ini, ini kurang lebih nya ya, soalnya saya lupa kata-kata tepatnya seperti apa_Kuliah itu mencari ilmu pasti, tapi kalau untuk mendapatkan pekerjaan saya rasa kurang tepat karena ilmu yang didapatkan dibangku kuliah itu sangat tidak aplikatif, makanya banyak yang bilang kalau ilmu didunia kerja itu berbeda banget dengan ilmu yang dipelajari saat dibangku kuliah, karena jelas sekali ilmu teoritis dengaan ilmu praktis itu sangat berbeda, terus beliau melanjutkan wejangannya kalau salah satu tujuan utama orang kuliah itu adalah membentuk pola pikir, agar lebih konstruktif_. Melakukan kegiatan sehari-hari itu dipikir dulu, direncanakan, dsb, proses tahapan manajemen itulah.. Agar apa yang kita kerjakan nantinya bisa tepat sasaran, sesuai dengan tujuan, terukur, efektif dan efisien. Ojo grusa-grusu. Kurang lebih seperti itu penangkapan otak saya hahahhahha.

Sama, ketika saya belajar menjahit di Arva ini, saya merasa memiliki pola pikir yang lebih konstruktif karena saya mendapat pelajaran: bagaimana cara merancang bahan_agar kain yang kita gunakan nantinya sebisa mungkin tudak banyak terbuang_, bagaimana logikanya memecah pola, apa saja yang perlu diperhatikan, bagimana membaca gambar, serta dilatih untuk sebisa mungkin membuat sample /contoh kostum yang akan dibikin, di kain belacu. Memang kalau dipikir2 sepertinya mahal, ngapain susah-susah bikin pakaian dari kain belacu yang nantinya juga gak bisa dipakai langsung, pasti akhirnya juga tidak terpakai.

Menurut saya sendiri membuat sample bukanlah sesuatu yang membuang2 uang. Karena setahu saya di Arva itu pakai kain belacu itu hanya ketika muridnya akan menjahit kostum yang unik, entah rok unik, baju unik, atau apapun yang gak biasa.  Nah Kalau seperti itu, kan polanya pasti tidak biasa alias "ora umum" jadi mau gak mau kita harus trial n eror loh (sambil sesak mikirin pecah pola rok unik yang mau saya bikin). Sedang kalau pola nya umum, atau pecah pola yang masih umum, biasanya langsung pakai kain aslinya.
Gak Kebayang kan kalau polanya saja massih trial n eror mau dijahit dikain aslinya yang pasti harganya mahal (yaiyalah ngapain kain murah mau dijadikan kostum yang unik, rugi mikirnya juga kali hahahahah), mau habis berapa duit ya????? Apalagi kalau mau diproduksi lebih dari satu unit?

Nah Pola berpikir konstruktif itu yang mulai coba saya tarapkan sekarang...
Semoga saya beruntung ya..
C.u NExt on my next post :*

Luv, Yuni Kartika

4 komentar:

  1. Mb Najima, kalau sy gak punya basic menjahit sama sekali, kalau ambil sekolah jahit di Arva ini apa memungkinkan? Sekolahnya apa bisa diluar jam kerja?
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teman saya ada beberapa yang tidak punya basic menjahit sama sekali, bahkan ada yang sampe hampir nangis ketika menggunakan mesin jahit high speed untuk pertama kalinya. Jadi tidak ada halangan, asal punya kemauan yg keras. Mengenai jadwalnya mungkin bisa ditanyakan langsung ke marketingnya Mbak, semoga membantu :)

      Hapus
  2. Saya suka sekali bacanya. .. .
    Mbk beda jahit tata busana dan garment itu apa ya?
    Indri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mbk Indri, kalau menjahit kualitas butik itu yg diperhatikan adalah detail (artinya sebisa mgkn pas dipake di badan) & aspek keindahan serta kerapian jahitan. Kalau jahitan konveksi perbedaan yg mencolok pasti di kualitas jahitannya ya, karena dibuat secara masal jd hal2 detail tdk terlalu diperhatikan asal nyambung & "berbentuk" is enough. Pendapat pribadi sih, mgkb lain kali akan saya bikinkan artikelnya heehee

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...