Beep… Beep.. kudengar notifikasi pesan dari ponselku yang entah dimana
letaknya. Aku sudah hampir tak sadarkan diri… Ku raba semua penjuru kasurku
sambil menahan beratnya mataku yang sudah tidak bisa ku kompromi lagi. Aku ingin
bangun namun gravitasi bumi seolah menahanku dengan sangat kuat. Butuh tenaga
ekstra untuk menegakkan tubuhku yang sudah sangat lelah ini. Maklum akhir-akhir ini aku sering bolak balik kampus favoritku untuk melakukan serangkaian tes dan pengumpulan berkas-berkas studi strata dua (S2) ku.
Ku tegakkan
tubuhku dan mengamati keseluruh sudut kasurku, mencari benda keramat yang
hampir tidak pernah lepas dari tanganku. Akhirnya aku menemukannya, tepat
disamping tangan kiriku. Padahal tadi sudah ku cari dan ku raba keseluruh penjuru
kasur dengan tangan kananku namun tidak ketemu juga. Eh, sekarang tiba-tiba muncul..Baiklah tangan kiriku sudah
mulai curang dan berusaha menyembunyikan benda keramat itu dariku.
“Hi…”
Sebuah pesan
singkat dari ponselku kubaca dengan setengah sadar. Kuletakkan ponselku kembali dan ku jatuhkan tubuhku untuk kesekian kalinya ke tempat tidur berseprei biru nan empuk ini. Aku mencoba untuk memejamkan mataku kembali. Aku mencobanya berulang-ulang kali namun tetap saja mataku sudah nggak mau dipejamkan lagi.
“Sial!!! “ pekikku dalam hati..
Mataku
kembali on fire gara-gara gangguan
kecil yang sama sekali nggak penting ini. Aku buka kembali pesan yang
dikirimkan ke salah satu media sosial ku tadi.
Aku
memperhatikan dengan seksama siapa pengirimnya. Baiklah, ternyata dia adalah “stranger” (orang asing) yang nggak ku
kenal sama sekali di dunia nyata. Aku tidak perlu bertanya siapa namanya,
karena memang sudah terpampang jelas di profilnya. Yah… meskipun hanya satu
kata.
Satria
Nama itu yang
tertulis di laman sosmed nya.
"Namanya pasaran banget! bakalan susah di cari di search engine nih" pikirku.
Ku baca semua yang tertulis dalam profil biografi nya. Meskipun aku tahu bahwa membaca profil sosmed orang yang nggak aku kenal sama sekali di dunia nyata itu wasting time banget. Menurutku semua orang bisa jadi apa saja di dunia maya. Mau jadi iblis atau malaikat terserah saja, suka-suka pemilik sosmednya.
"Namanya pasaran banget! bakalan susah di cari di search engine nih" pikirku.
Ku baca semua yang tertulis dalam profil biografi nya. Meskipun aku tahu bahwa membaca profil sosmed orang yang nggak aku kenal sama sekali di dunia nyata itu wasting time banget. Menurutku semua orang bisa jadi apa saja di dunia maya. Mau jadi iblis atau malaikat terserah saja, suka-suka pemilik sosmednya.
Naluri detektifku
mulai bekerja. Ada satu hal yang membuatku tertarik dan ingin cepat-cepat
membalas pesan darinya.
“Hi. Nice to know you” Ku coba merespon pesannya secepat yang aku bisa.
Ya… Dia orang
Indonesia, tapi sok-sokan menuliskan
semua kata-kata di biografinya dalam Bahasa Inggris. Insting kejailanku
tiba-tiba muncul. Aku berencana mengajaknya mengobrol dalam bahasa Inggris sampai si stranger ini nggak berkutik lagi. Bukannya sombong tapi kemampuan Bahasa Inggrisku lumayan juga kok. Yah itung-itung ngelatih Bahasa Inggrisku juga sih ngadepin orang yang sok-sokan nginggris ini. Rasanya aku ingin segera mengerjainya. Dan segera mengakhiri percakapan nggak penting ini.
"I will end this chat as soon as possible when he can't answer my message in English again" Aku mulai aneh dan kebiasaanku berbicara dengan diri sendiri muncul lagi.
"I will end this chat as soon as possible when he can't answer my message in English again" Aku mulai aneh dan kebiasaanku berbicara dengan diri sendiri muncul lagi.
“Glad to know you too. You reply my message
only in 2 minutes” Jawabnya dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama
dari waktu pesan yang aku kirimkan tadi.
"PD banget jadi orang!! Ya aku membalas cepat-cepat cuma pingin ngerjain kamu doank kali..." batinku.
"PD banget jadi orang!! Ya aku membalas cepat-cepat cuma pingin ngerjain kamu doank kali..." batinku.
“If you are excellent in English, then I can
get much knowledges from you” ku jawab lagi chat-nya dengan pura-pura merendah..
Sebagai seorang
detektif gadungan aku selalu merasa tertantang dan merasa penasaran dengan hal-hal yang misterius atau orang-orang misterius. Ini sudah seperti naluri seorang ibu yang ingin selalu melindungi anaknya, naluri yang muncul dengan sendirinya. Apaan sih??? Dan akupun mulai mencoba menganalisa kepribadian orang ini dengan cara melihat sikap dan pose difotonya.
Hanya ada dua
foto aneh, yang menunjukkan kearoganan dan kemisteriusan seorang cowok. Satu foto
terlihat cowok dengan badan proporsional, tidak gemuk juga tidak kurus sedang berdiri tegap dalam posisi siap ala pemimpin upacara bendera. Terlihat wajah tanpa ekspresi dengan latar belakang tembok bata tua dan efek foto yang dibuat gelap mendekati hitam putih. Mengenakan kaos biru tua berlengan panjang yang di singkap sampai mendekati siku, celana jeans warna coklat terang
dengan sepatu kets warna biru muda membuat penampilannya nampak cukup harmonis dan eye cathcing meskipun ditampilkan dalam efek foto gelap. Rambutnya ditata sedemikian rupa, disisir ke depan sampai hampir mirip
Marilyn Monroe tapi versi cowoknya. Eh nggak dink, Lebih tepatnya sih mirip tata rambutnya Justin Bieber waktu awal-awal terkenal. Saat itu kan rambut si Justin ini masih agak panjang dengan style disisir ke depan seperti pake poni. Yah kurang lebih kaya gitu lah..
“Hahahaha…. Niat banget sik?? Tiap hari nata rambut kaya gitu? Tiap hari ngabisin
gel rambut berapa kilo yak?” Aku mulai cekikikan sendiri dalam hati. Maklum
aku memang skeptis sama cowok metroseksual. Segitunya mikirin penampilan kaya
nggak ada kerjaan lain aja.
Selain wajah datar tanpa ekspresi dan juga sikap siap yang annoying banget, foto doi juga diambil dengan menggunakan efek mata ikan alias lensa cembung dengan angle foto yang diambil dari atas. Semakin mengaburkan kejelasan bentuk rupa nya.
“What the hell is this….!!” Sok misterius banget jadi orang. Aku
mulai meracau sendiri dalam hati. Antara penasaran dan ngakak-ngakak campur
aduk jadi satu…
“Sure, I can get much knowledges from u too.”
“What do you do for living?” Dia mulai membalas pesan-pesanku
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya…
“What do you do for living? Maksud pertanyaan
ini gimana sih? Aku nggak familiar dengan kalimat ini.” Aku yang awalnya cuma
mau ngetes kemampuan cowok sok misterius ini, malah aku yang seperti terjebak
dalam jebakanku sendiri. Karena aku taunya tuh how do yo do atau kalau misal mau nanya kerjaan ya what are you?
Sambil menunggu
balasannya yang pasti nggak singkat, karena pertanyaanku membutuhkan penjalasan, akupun melanjutkan penyelidikanku. Dengan mulai sok menganalisa kepribadiannya hanya berdasarkan kedua foto yang ditampilkannya sendiri di laman sosmednya.
Terlihat Seorang cowok
yang lagi-lagi dengan rambut tertata rapi. Di foto ini wajahnya terlihat lebih jelas. Meskipun aku nggak yakin orang di foto kedua ini adalah orang yang sama dengan foto yg pertama atau bukan. Karena di foto pertama wajahnya benar-benar kabur. Di foto ke dua ini jelas terlihat bahwa wajah cowok ini proporsional alias ganteng dengan tulang pipi yang sedikit menonjol. Seketika aku ingat aktor Anjasmara sewaktu muda namun rambutnya aku imajinasikan menggunakan style rambut Justin Bieber.
Kalau berdasarkan analisa asal2anku orang yang memiliki tulang pipi yang menonjol itu biasanya keras kepala dan egois, karena aku juga seperti itu.
"Hahaha... " Aku mulai menertawai diriku sendiri yang mulai ngawur dalam menganalisa suatu persoalan..
Rambutnya masih sama seperti foto sebelumnya yang disisir ke depan, terlihat foto selfie tersenyum ke arah kamera di dalam sebuah mobil. Selain menunjukkan arogansi pasti ada maksud lain dari foto ini. Jujur aku paling nggak suka sama foto ini. Paling nggak suka liat cowok foto di dalam mobil kaya gini. Pingin nunjukin kalau kamu sukses, kamu punya mobil? Annoying banget...
Oke, kali ini aku harus melakukan kegiatan terpenting dalam penyelidikan ini.
Googling.. Yupss…. Ini udah jadi seperti habit untukku. Apa sih yang nggak bisa ditemukan di Google? Segala resep dorayaki juga pasti ada di Google, meskipun ibu Nobita tidak pernah memberi tahu resep kue kesukaan Doraemon itu.
Kalau berdasarkan analisa asal2anku orang yang memiliki tulang pipi yang menonjol itu biasanya keras kepala dan egois, karena aku juga seperti itu.
"Hahaha... " Aku mulai menertawai diriku sendiri yang mulai ngawur dalam menganalisa suatu persoalan..
Rambutnya masih sama seperti foto sebelumnya yang disisir ke depan, terlihat foto selfie tersenyum ke arah kamera di dalam sebuah mobil. Selain menunjukkan arogansi pasti ada maksud lain dari foto ini. Jujur aku paling nggak suka sama foto ini. Paling nggak suka liat cowok foto di dalam mobil kaya gini. Pingin nunjukin kalau kamu sukses, kamu punya mobil? Annoying banget...
Oke, kali ini aku harus melakukan kegiatan terpenting dalam penyelidikan ini.
Googling.. Yupss…. Ini udah jadi seperti habit untukku. Apa sih yang nggak bisa ditemukan di Google? Segala resep dorayaki juga pasti ada di Google, meskipun ibu Nobita tidak pernah memberi tahu resep kue kesukaan Doraemon itu.
Aku mulai googling tentang clue-clue yang sudah aku dapatkan barusan. Mulai dari foto-fotonya yang aku cari dengan google picture. Aku mencoba mencari tahu sendiri siapa sebenarnya cowok ini. Aku nggak mau tanya langsung ke doi. Ya kalau doi jawab nya jujur, kalau nggak?? Aku ubek-ubek di search engine namun hasilnya nihil gan! Saking terlalu umumnya nama cowok ini. Saat ku cari di internet dengan mengetikkan kata kunci "Satria" pun yang keluar malah merk sepeda motor!!
"Tuhan terimakasih sudah memberiku hiburan hari ini, dikala tubuhku mulai letih!" Aku menertawaiku diriku sekencang-kencangnmya dengan segala kerandoman yang aku alami hari ini.
Selain mencari berdasarkan nama aku juga mencari tau arti pose dari foto-fotonya tadi dipandang dari segi psikologis itu apa. Ya siapa tau doi pedophil kan.... Atau bisa jadi doi predator wanita. Sampai aku berusaha menebak dia berasal dari suku mana berdasarkan jenis rambut dan warna kulitnya..
"Wait!! Kamu sudah mulai obsessed Tyra.. Ini hanya akan membuang waktumu!!" Gumamku dalam hati
"Tuhan terimakasih sudah memberiku hiburan hari ini, dikala tubuhku mulai letih!" Aku menertawaiku diriku sekencang-kencangnmya dengan segala kerandoman yang aku alami hari ini.
Selain mencari berdasarkan nama aku juga mencari tau arti pose dari foto-fotonya tadi dipandang dari segi psikologis itu apa. Ya siapa tau doi pedophil kan.... Atau bisa jadi doi predator wanita. Sampai aku berusaha menebak dia berasal dari suku mana berdasarkan jenis rambut dan warna kulitnya..
"Wait!! Kamu sudah mulai obsessed Tyra.. Ini hanya akan membuang waktumu!!" Gumamku dalam hati
Percakapan kami
melalui pesan masih berlanjut…
Siapa Satria??
Apa tujuannya mengirim pesan ke Tyra??
Berhasilkah penyelidikan si detektif gadungan ini dalam menguak jati diri si cowok misterius??
Bersambung ke postingan berikutnya yah… hehehe…
Desclaimer : cerita roman picisan ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada kesamaan kisah dengan pembaca sekalian. Cerita ini dibuat hanya untuk lucu-lucuan. Terimakasih.
Apa tujuannya mengirim pesan ke Tyra??
Berhasilkah penyelidikan si detektif gadungan ini dalam menguak jati diri si cowok misterius??
Bersambung ke postingan berikutnya yah… hehehe…
Desclaimer : cerita roman picisan ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada kesamaan kisah dengan pembaca sekalian. Cerita ini dibuat hanya untuk lucu-lucuan. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar