Pages - Menu

Ajining Rogo Soko Busana ( Baju Kualitas Butik VS Konveksi )

Assalamualikum Wr., Wb..
Pernah Denger pepatah Jawa yang bunyinya seperti judul diatas?

Memilih busana....
Memilih busana merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak pertimbangan, terutama bagi pemilik kantong "pas-pasan" seperti saya. Secara kalau punya uang banyak gak perlu bingung milih mau beli baju yang mana, sebab mau murah mau mahal tetep aja kebeli tuh baju. Bagi saya (terutama wanita yang bekerja) baju itu bukan hanya sekedar "'gombal" (kain-Red). Terkadang orang menilai kapasitas diri kita dari apa yang kita kenakan terlebih dahulu sebelum mengetahui kapasitas kita yang sebenarnya. Alasannya sih simpel, karena pada pandangan pertama manusia hanya bisa melihat secara fisik (kecuali dia cenayang). Makanya kenapa pas interview kerja pertama kali wajib hukumnya memakai baju yang pas dan cocok karena hal tersebut untuk membentuk image yang baik untuk kita.

Kadang gak perlu nyari yang terlalu mahal n ngoyo juga belinya, yang penting enak dipakai, jahitan dan potongan rapi, pokoknya yang rapi, indah dan enak dipandang mata.

Pada postingan kali ini saya mau mencoba memberi pemikiran saya mengenai kualitas baju BUTIK VS KONVEKSIAN.


Belakangan ini lagi marak banget dan banyak banget label-label fashion baru bermunculan. Mungkin karena faktor masyarakat Indonesia yang sudah mulai aware terhadap produk-produk dalam negeri (Bangga dech..). Bahwa kualitas fashion dalam negeri sudah mulai meningkat dan gak kalah dengan brand-brand luar seperti Mango, Zara, dll yang harganya selangit itu..
Rata-rata para pemain baru ini mengambil pasar fashion dengan kualitas butik, kenapa? Karena mereka memulai dengan modal yang kecil. Sedang yang modalnya besar akan memilih memulai dengan memproduksi  produk fashion secara mass product atau diproduksi dalam jumlah yang besar.

Pernah juga saya baca di socmed ada yang komen, baju merk gak terkenal aja harganya mahal banget.. Hmmm.. jadi karena itu saya mau menuliskan pandangan saya mengenai fenomena konveksi vs Butik ini. Sebenernya ini murni pandangan saya, jadi mungkin akan terlihat gak obyektif dan berat sebelah, tapi ya its OK namanya juga OPINI :D

KUANTITAS : Kuantitas terutama sangat berpengaruh terhadap nilai jual (harga) sebuah produk. Produk Butik, cenderung diproduksi dalam jumlah yang terbatas dengan tujuan eksklusifitas. Sedang produk konveksi di produksi dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini tentu saja dengan tujuan menekan biaya produksi. Seperti contoh : di perusahaan konveksi memotong kain 1 biji atau 50 biji biaya nya sama, karena mereka menggunakan mesin untuk memotong kainnya, sedangkan di butik kain dipotong secara handmade. Jadi bisa hitung sendiri kan kenapa produksi butik lebih mahal daripada konveksi?

HANDMADE : Handmade alias padat karya merupakan ciri khas utama produk-produk dengan kualitas butik, so jadi bisa hitung sendiri kan tenaga manusia dengan tenaga mesin itu mahal mana?

KUALITAS : Karena produk butik itu biasa nya dibuat untuk tujuan eksklusifitas jadi mereka akan cenderung menggunakan bahan-bahan pembantu dengan kualitas terbaik. Jadi produk-produk fashion tersebut seharusnya memiliki daya tahan yang lama dan bagus.

Mungkin itu dulu kali ya, yang bisa saya tulis. Dalam kesempatan kali ini saya juga mau pamer hasil Produksi batik ku.. Jadi Beberapa waktu yang lalu saya membuat contoh produk untuk konsep ready to wear yang akan saya produksi. Batik yang saya gunakan adalah adalah jenis batik tulis mix dengan cap dan dibuat pada kain sutra Jepang. Hmmm kerapian dan kualitas jahitan sangat saya perhatikan disini. Insahaa Allah kedepannya saya akan membuat batik-batik yang di mix dengan bahan lain, sehingga jadi batik modifikasi. Untuk update terbaru selalu saya update di Instagram.

Tampak depan


Bagian dalam

Tampak samping

Hello Kelinci :P

Jadi kamu pilih yang mana?? 
See ya on my next post, all about my ideas :*
Luv, Yuni Kartika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...